Sukses

Jenazah Pendaki Gunung Rinjani Asal Palembang Dipulangkan

Evakuasi pendaki Gunung Rinjani yang tewas selesai dalam waktu dua hari.

Liputan6.com, Palembang - Proses evakuasi yang sempat terkendala hujan dan jalur medan terjal akhirnya berhasil menurunkan jenazah pendaki Gunung Rinjani asal Palembang. Jenazah dievakuasi dari Pemandian Air Panas Kalak ke Pos Pintu Senaru Gunung Rinjani, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Humas SAR Mataram Cakra Negara mengatakan, tim evakuasi berhasil membawa turun jenazah sekitar pukul 22.18 Wita, Selasa, 10 Mei 2016. Jenazah langsung dibawa ke Puskesmas Anyar, Lombok Utara.

"Jadi total evakuasinya selama dua hari. Kita langsung membawa ke puskesmas dan menyerahkan proses selanjutnya ke pihak kepolisian. Korban langsung dibawa ke RS Bhayangkara Lombok Timur untuk dievakuasi," ujar Cakra kepada Liputan6.com, Rabu (11/5/2016).

Cakra mengungkapkan hujan lebat terus mengguyur kawasan Gunung Rinjani dan jalur Senaru sempit dan licin. Ini membuat  tim evakuasi tidak bisa menggunakan tandu SAR untuk membawa turun jenazah. Jenazah akhirnya digotong turun dengan kantong mayat yang diikat ke sebilah bambu panjang oleh dua tim evakuasi.


"Tidak bisa menggunakan tandu, jadi tim evakuasi membuat tandu improvisasi untuk membawa turun jenazah. Dua orang yang menggotongnya, tidak bisa digotong oleh empat orang karena jalurnya sempit. Itu juga yang membuat proses evakuasi berjalan lambat," kata Cakra.

Rencananya, jenazah Ika (26), warga Kompleks Mega Asri, Kilometer 12, Kabupaten Banyuasin, Sumsel, diterbangkan ke Palembang dan diantar langsung ke rumahnya, hari ini.

Mengutip penuturan rekan korban, Ika tenggelam dan hilang setelah sebelumnya tersedot pusaran air di kolam pemandian Air Panas Kalak, di daerah Air Terjun Gunung Rinjani.

"Empat orang lainnya berhasil menyelamatkan diri, sedangkan korban terbawa arus, tenggelam, hilang dan keesokan harinya ditemukan di lokasi yang sama dalam keadaan meninggal dunia," ucap Cakra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini