Sukses

Sebelum Aksi, Maling Kelas Kakap Ini Selalu Berdoa via Facebook

Polisi terpaksa melumpuhkan si maling karena hendak melarikan diri dan melawan saat ditangkap.

Liputan6.com, Makassar - Petualangan Andi Hasan Basri (36) dalam dunia kejahatan akhirnya berakhir dengan ‎sebuah timah panas yang bersarang di kaki kanannya.

Tim Reserse Mobile (Resmob) Polda Sulselbar terpaksa melumpuhkan maling kelas kakap ini karena hendak melarikan diri dan melakukan perlawanan saat ditangkap ‎di bilangan Jalan Toddopuli, Makassar, Selasa (10/5/2016).

"Kita tangkap dia (Andi Hasan) saat hendak beraksi di kos-kosan di Jalan Toddopuli, Makassar," kata Kanit Resmob Polda Sulselbar, AKP Yunus Saputra kepada Liputan6.com di pos Resmob Polda Sulselbar.

Yunus mengungkapkan, pelaku selama ini merupakan spesialis pencurian dengan pemberatan atau akrab disebut garong.


Selain beraksi di beberapa daerah di Sulsel, ia juga beraksi di beberapa provinsi di luar Sulsel di antaranya di ‎Kalimantan Timur (Kaltim), Papua Barat, dan Bali.

"Dia ini residivis kasus curat. Selain masuk ke rumah orang, kos-kosan, dia juga membobol brankas di beberapa kantor. Salah satunya brankas di kantor yang terletak di  ‎Jalan Mustafa Daeng Bunga, Gowa," jelas Yunus.

Dalam menjalankan aksinya, pelaku yang diketahui sebagai warga Jalan Rappocini, Makassar itu hanya menggunakan peralatan sederhana, yakni 1 kunci T dan 2 obeng, serta 1 sepeda motor.

"Obeng dia gunakan untuk mencongkel pintu rumah yang jadi targetnya, kunci T digunakan membuka sadel motor milik korban. Setelah semua barang berharga korban sudah dia ambil, kemudian pelaku kabur menggunakan sepeda motornya," kata Yunus.

Namun ada yang unik dari prilaku pelaku, tempat ia sering mengunggah foto hasil aksi kejahatannya ke media sosial Facebook pribadinya yang bernama Andi Hasan Basri.

Tak hanya itu, untuk menutupi kedoknya ia juga memasang fotonya yang berpakaian necis dan ala orang alim dengan kopiah.

Bahkan yang lebih edan lagi, pelaku setiap hendak beraksi, ia menulis status di Facebook-nya seraya berdoa sebelum menjalankan aksi di daerah yang menjadi targetnya seperti yang terlihat saat beraksi di Samarinda dan Bali. Pelaku menulis status "Ya Allah beri aku rezeki yang banyak ".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini