Sukses

Penyanyi Ambon Manise Jadi Ujung Tombak Ekonomi Kreatif

Bekraf minta masukan dari khalayak Ambon seputar pelaku dan komunitas-komunitas seni yang berpotensi ekonomi.

Liputan6.com, Ambon - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengembangkan potensi bermusik para pelaku seni di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Kalangan pelaku seni Ambon dinilai sangat potensial untuk memicu geliat ekonomi kreatif.

"Ambon dipilih karena Ambon merupakan kota musik serta memiliki bakat alam yang dapat diangkat menjadi suatu potensi bernilai ekonomi," kata Direktur Fasilitas Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) Bekraf, Robinson Sinaga di Ambon, dilansir Antara, Selasa, 10 Mei 2016.

Tahap awal setelah terbentuk, Bekraf akan melakukan sosialisasi dalam bentuk Forum Group Discussion (FGD) kepada pelaku seni di kota Ambon.

Robinson menyatakan, pihaknya melihat ada potensi besar di Ambon, yakni bakat alam yang dimiliki para pelaku seni dan mencoba untuk membantu berbagai kebutuhan.

"FGD yang dilakukan saat ini kita berharap pemerintah daerah serta para pelaku seni dapat menyampaikan berbagai hal-hal, yang dapat kami bantu untuk meningkatkan kemampuan yang bernilai ekonomis," ujar Robinson.


Ia menjamin pihaknya akan mendukung penuh berbagai upaya yang dilakukan terkait dengan ekonomi kreatif.

"Selaku badan yang baru dibentuk pemerintah pada Maret 2016, kami berupaya melakukan sosialisasi dan membuka peluang bagi setiap daerah yang memiliki potensi dan kreatifitas yang bernilai ekonomi," kata Robinson.

Sepanjang terkait dengan ekonomi kreatif, dia menambahkan, Bekraf minta masukan apa yang menjadi kebutuhan agar dapat dibantu guna pengembangan potensi musik di Ambon.

"Kita minta diinfokan jika di Ambon ada komunitas, apa yang dibutuhkan ke depan sehingga kita dapat mengatur dan rencanakan sesuai kebutuhan," kata Robinson.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan kota Ambon, Henry Sopacua menyatakan, kegiatan yang dilakukan saat ini penting guna peningkatan kesejahteraan pekerja seni.

"Saat ini di Ambon orang belum memperhatikan manfaat ekonomi, kita hanya melihat hasil karya dan membanggakan hasil karya kita, tetapi sesungguhnya di era modern kita harus mempertimbangkan sisi ekonomi," ujar Henry.

Dia menegaskan karya yang diciptakan besar atau kecil harus mendapat apresiasi, karena apa yang dilakukan bukanlah sesuatu yang gampang.

Langkah awal pekerja seni, pemerintah akan menyiapkan Peraturan daerah (Perda) yang dapat mengakomodir, selain itu juga berbagai pihak harus dilibatkan.

"Kita harus melibatkan pekerja seni, pihak keamanan, pelaku usaha, dan stakeholder terkait karya seni, sehingga kedapan kerya yang dihasilkan mendapat apresiasi yang layak," kata Henry.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.