Sukses

Sebelum Menghilang, Feby Mahasiswi UGM Semestinya Kuliah Pagi

Jenazah Feby Kurnia, mahasiswi UGM yang tewas di toilet, akan diterbangkan ke Batam, Rabu, 4 Mei 2016.

Liputan6.com, Yogyakarta - Misteri kematian Feby Kurnia, mahasiswi Program Studi Geofisika FMIPA UGM angkatan 2015 terus ditelusuri.

Kepala Program Studi Geofisika FMIPA UGM, Siswanto mengatakan Feby memiliki jadwal kuliah mata pelajaran Fisika Dasar pada Kamis pagi, 28 April 2016.

Ruang kuliah itu berada di lantai 5 Gedung S2 & S3 FMIPA UGM, lantai yang sama tempat Feby ditemukan tewas di toilet.

"Kamis kemarin memang Feby ada jadwal kuliah. Mata kuliah Fisika Dasar. Kuliahnya jam 7 pagi. Feby tidak masuk," ujar Siswanto di RSUP Dr Sardjito, Selasa (3/5/2016).

Siswanto menjelaskan, kabar menghilangnya Feby diketahui dari teman-teman korban. Ia pun berusaha menghubungi Feby sekaligus menanyakan persiapan jelang field trip. Para mahasiswa Geodesi memang berencana field trip di akhir pekan. Namun, hasilnya tetap nihil.


Untuk itu, ia sudah membuat kronologis menghilangnya Feby. Laporan itu sudah diserahkan ke dekan dan kepolisian. Namun, Siswanto mengaku tidak mengetahui apakah Feby terkunci di dalam kamar mandi atau tidak.

"Saya sudah membuat kronologis, kita berikan ke Dekan dan kepolisian," kata Siswanto.

Pihaknya akan memfasilitasi pemulangan jenazah Feby Kurnia menuju tempat asalnya di Batam, Kepulauan Riau. Jenazah rencananya akan dibawa ke rumah duka di Batam pada Rabu pagi, 4 Mei 2016. Ia kini berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk pemulangan jenazah Feby.

"Rencana hari ini tapi kan tidak memungkinkan, jadi rencana besok pagi," tutur Siswanto.

Pengakuan Sepupu Feby

Sementara itu, kakak sepupu Feby Kurnia, Dyanti Isnani Siregar (sebelumnya disebut Diniati) menambahkan, ia sempat tinggal satu kos dengan Feby di kawasan Pogung Baru, Mlati, Sleman. Namun, sekitar seminggu sebelum kejadian, Dyanti memutuskan pindah kos ke kawasan Karanggayam, Yogyakarta.

Seminggu usai pindah kos, yakni Kamis, 28 April, Dyanti mendapat kabar kalau Feby tak bisa dihubungi.

"Saya sempat pamitan ke Mbak Feby untuk pindah kos dari Pogung. Saya nggak ada masalah dengan Mbak Feby. Saya pindah kos untuk menekan biaya hidup," kata Dyanti.

Ia pun berusaha untuk menghubungi lewat sms dan tidak mendapat respon. Ia juga mencoba menelepon tapi juga tak dijawab. Ia mendapat informasi dari penjaga kos pada Kamis pagi, 28 April 2016.

Saat itu, diketahui Feby memang berangkat kuliah di kampus UGM. Namun setelah hari itu, ia mencoba menghubungi adiknya itu tapi sudah tidak dapat lagi dihubungi. Usai tidak bisa dihubungi, ia bersama teman-temannya melaporkan kehilangan adiknya itu ke Polsek Mlati.

"Kata mba kosnya, pagi itu dia pamit berangkat kuliah. Tapi setelah itu tidak pulang ke kos lagi. Saya juga forward isi sms kiriman dari nomor Feby. Setelah tahu kemarin (Feby ditemukan meninggal), saya sempat shock," ujar Dyanti.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini