Sukses

Bocah 11 Tahun Diperalat Jadi Kurir Ganja

Yang memperalat bocah tersebut untuk mengantarkan ganja adalah si ibu kandung.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebuas-buasnya harimau tidak pernah tega memakan anaknya sendiri. Tapi, tidak demikian dengan KM. Ia tega memperalat RSN, anak kandungnya yang baru berusia 11 tahun mengantarkan daun ganja kering pesanan seseorang di Lapas Pekanbaru pada Senin, 25 April 2016.

RSN tidak pernah tahu jika bungkusan plastik hitam yang dibawanya berisi daun ganja kering seberat 500 gram. Menurut RSN, ia diminta mengantarkan bungkusan itu kepada teman ayah tirinya. Si pemesan ternyata anggota polisi yang menyamar.

RSN langsung diamankan saat itu juga beserta barang bukti yang ada. Setelah diamankan, petugas menggeledah rumah orangtuanya dan ditemukan 17 kilogram daun ganja kering.

"Anak ini dimanfaatkan oleh ibunya berinisial KM untuk menjadi kurir ganja. Keberadaan KM sendiri masih dicari setelah kabur dari rumahnya," ujar Kapolda Riau Brigjen Supriyanto di Pekanbaru, Rabu siang, 27 April 2016.

Sementara itu, Kasat Reserse Narkoba Polresta Pekanbaru Kompol Iwan Lesmana Riza menyebutkan kasus itu berawal dari ditangkapnya seorang pria berinisial RJM. Berdasarkan pengakuan RJM, ia mendapatkan ganja dari KM. Petugas kemudian meminta RJM memesan ganja ke KM.

"RJM mau bekerjasama dengan petugas dan menghubungi KM. Selanjutnya, KM menghubungi suaminya (ayah tiri RSN) yang berada di Lapas dan menyetujui pemesanan itu," ujar Iwan.

KM menyetujui transkasi 1 kilogram dan meminta anaknya RSN membawa bungkusan plastik hitam untuk menemui pembeli yang merupakan anggota polisi menyamar.

"Awalnya kita kaget, yang datang anak kecil berjilbab dengan membawa tas. Setelah kita periksa isi tasnya ternyata berisi satu kilogram ganja," kata Iwan.

Dari anak tersebut, petugas kemudian menggeledah rumah RSN di Jalan Tuah Karya, Panam. Dari rumah tersebut, polisi menemukan 16 kilogram ganja. Sementara itu, SP si ayah tiri bocah perempuan yang berada di dalam Lapas tersebut masih terus dilacak.

"Ibu kandungnya, KM terlebih dahulu melarikan diri. Kita duga pada saat transaksi, ibunya memonitor dari jauh. Sehingga saat kita ke rumahnya, KM kemudian melarikan diri," ujar Iwan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini