Sukses

Gawat, Situbondo KLB Demam Berdarah

Penetapan kejadian luar biasa kasus DBD di Situbondo dihitung akumulatif selama Januari hingga April 2016.

Liputan6.com, Situbondo - Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menetapkan penyebaran demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu sebagai kejadian luar biasa (KLB). Penetapan itu seiring banyaknya kasus yang terjadi sejak Januari hingga April 2016.

Jumlah penderita DBD pada Januari hingga April 2015 sebanyak 413 orang, lima di antaranya meninggal dunia, sedangkan pada Januari hingga minggu keempat April 2016 tercatat sebanyak 354 penderita, dan yang meninggal dunia meningkat menjadi sembilan orang.

Data itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo Abu Bakar Abdi melalui Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Dinas Kesehatan Situbondo Edy Suprapto di Situbondo.

Edy menjelaskan, penetapan kejadian luar biasa kasus DBD di Situbondo dihitung akumulatif selama Januari hingga April 2016 jumlah penderita meninggal dunia meningkat menjadi Sembilan orang, bila dibanding Januari hingg April tahun sebelumnya yang meninggal dunia lima orang.

"Memang kalau dibandingkan jumlah penederita DBD lebih banyak tahun sebelumnya sebanyak 413 orang dan sekarang menurun menjadi 354 penderita. Akan tetapi karena penderita meninggal meningkat, maka kami tetapkan KLB," kata Edy seperti dikutip dari Antara, Senin (25/4/2016).

Edy merinci penderita DBD, pada Januari sebanyak 64 orang, Februari 85 orang, Maret menurun menjadi 18 orang, dan pada minggu keempat April jumlahnya kembali meningkat sebanyak 187 penderita.

"Sembilan penderita yang meningga dunia itu semuanya masih anak-anak. Dan keluarga korban rata-rata terlambat membawa anaknya ke rumah sakit sehingga terlambat untuk ditangani oleh petugas medis," tutur Edy.

Dengan ditetapkannya kejadian luar biasa pada tahun ini, dia meminta masyarakat untuk terus menggalakkan 3M (menguras, menutup, dan mengubur) serta tetap menjaga kebersihan di lingkungan.

"Saat ini hujan tidak menentu kadang hujan kadang tidak, oleh karena itu masyarakat lebih waspada karena nyamuk aedes aegipty bisa lebih mudah dan cepat berkembang biak di saat intensitas hujan seperti ini," papar Edy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini