Sukses

Top3: Teror Penembak Misterius dan Perempuan-perempuan Terpenjara

Magelang mencekam di malam hari sepekan terakhir. Penembak misterius bergentayangan. Aksinya sudah makan korban, utamanya kaum perempuan.

Liputan6.com, Jakarta Magelang mencekam di malam hari. Penembak misterius bergentayangan di kota kaki Gunung Tidar itu. Polisi menduga penembakan menggunakan senapan angin yang dimodifikasi. Yang jelas korban-korban sudah berjatuhan, mayoritas perempuan.

Berita di kanal Regional tentang penembak misterius di Magelang itu menyita perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang hari ini. Selain itu juga berita kisah perempuan-perempuan eks tapol 1965 yang dipenjara di Plantungan dan berita fenomena maraknya hamil di luar nikah di Jayapura.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.

Korban Penembak Misterius Magelang Bertambah, Pria Juga Diincar
 Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Andri Wiranuari)

Penyempitan ruang gerak penembak misterius oleh polisi belum membuahkan hasil. Meskipun polisi sudah menambah intensitas patroli, korban penembakan misterius di Kota Magelang bertambah lagi.

Jumlah korban kini menjadi sembilan orang. Anehnya, kini korban juga mengincar kaum pria. Dari sembilan orang tersebut, delapan wanita dan satu pria.

Menurut Kepala Polres Magelang Kota AKBP Edi Purwanto, delapan wanita yang menjadi korban mengalami luka di pinggang ke bawah, sementara satu pria luka di bagian dada.

"Mayoritas korban adalah pramuniaga di beberapa toko di Pecinan. Namun ada pula warga yang sedang berbelanja," kata Kapolres Kota Magelang, AKBP Edi.

Selengkapnya baca di sini...

Perempuan-perempuan Eks Tapol 1965 Ini Menghuni Kamp Terisolir
Foto kenangan Heryani Busono, eks tapol peristiwa 1965. (Liputan6.com/Edhie Prayitno Ige)

Heryani Busono, mantan eks tahanan politik 1965, tak pernah melupakan malam saat ia dibawa secara paksa dan ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan. Enam bulan ia dipenjara tanpa tahu pasti tuduhan apa yang disangkakan kepadanya.

Hingga suatu hari di tengah malam ia dipindahkan secara diam-diam dengan truk. Bersama banyak tahanan lainnya, Heryani dipindahkan ke suatu tempat terpencil, yakni di Plantungan, Kendal, Jawa Tengah.

Di Lembah Gunung Prahu, di bangunan bekas penderita lepra pada zaman Belanda itulah Heryani menjalani hari-harinya. Wilayah itu selalu berkabut, sehingga sebenarnya cocok disebut seperti negeri para dewa. Namun di sana berkumpul para wanita tapol 1965 kelas B dan C.

Artinya, mereka yang tidak terlibat secara langsung dalam peristiwa 1965. Namun bisa jadi keluarganya atau suaminya masuk dalam PKI atau organisasi lainnya yang dicurigai terlibat.

Selengkapnya baca di sini...

Gawat, Kasus Hamil Dulu Marak di Jayapura
Ilustrasi; komputer ini bisa ketahui kelangsungan sebuah pernikahan (sumber: http://capitalchoicecounselling.com)

Kantor Urusan Agama (KUA) Distrik Heram, Kota Jayapura mencatat tingginya angka hamil di luar nikah meningkat. Sepanjang Januari hingga April ada 76 pasang yang melakukan pernikahan setelah pasangannya hamil terlebih dahulu.

"Rata-rata usia wanitanya di bawah 16 tahun dan usia kehamilan si jabang bayi sekitar 3-5 bulan, bahkan ada yang 7-8 bulan baru pasangan ini menikah," kata Kepala KUA Distrik Heram, Muhammad Nur, Minggu (24/4/2016).

Pasangan hamil di luar nikah juga tercatat di KUA sebagai pasangan muda dan masih berprofesi sebagai pelajar atau mahasiswa.

"Kami masih mengkategorikan kasus ini sebagai kasus ringan, sebab pernikahan pasangan tersebut rata-rata diketahui oleh orang tua masing-masing," ucapnya.

Nur mengatakan pihaknya berharap anak muda di Jayapura menghindari pergaulan bebas, terlebih kepada anak perempuan, tidak mudah tergiur dengan janji manis laki-laki yang tak bertanggung jawab.

Selengkapnya baca di sini...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini