Sukses

Duel Tak Seimbang, Pengemis Tewas di Tangan Orang Gila

Korban tewas karena hantaman batu besar di bagian kepalanya.

Liputan6.com, Semarang - Ini bukan cerita silat versi Kho Ping Hoo. Tapi ini kisah nyata terjadinya pertempuran seorang pengemis melawan orang gila di Pati, Jawa Tengah.

Dalam cerita silat Kho Ping Hoo, pengemis maupun orang gila merupakan pendekar dan bertempur karena suatu alasan yang gagah. Namun kali ini keduanya adalah korban pertempuran konyol.

Diawali dari tergeletaknya sesosok mayat di Desa Penanggungan RT 006/RW 001 Kecamatan Gabus, kabupaten Pati. Mayat tersebut mengenakan baju compang-camping. Mayat itu ditemukan terbujur di halaman sebuah rumah kosong.

Berdasarkan penelusuran Liputan6.com di kantor Mapolsek Gabus, korban bernama Kasnadi (65), warga Desa Sunggingwarno RT 008/RW 001, Kecamatan Gabus.

Menurut Kapolsek Gabus, AKP Sudarsono, korban dikenal warga sebagai pengemis. Meskipun kesehariannya mengemis, saat ditemukan korban mengenakan pakaian yang rapi, yakni baju batik lengan panjang, celana panjang warna cokelat.

"Atas bantuan warga, kami sudah menggelar olah TKP dan bahkan telah mengamankan pelaku," kata Kapolsek Gabus, AKP Sudarsono, Minggu (24/4/2016).

Sudarsono menjelaskan korban tewas karena hantaman batu besar. Adapun pelaku belakangan diketahui bernama Bisri (23).

Kronologinya ketika Kasnadi hendak berangkat mengemis di sekitar Pasar Puri, Pati, ia bertemu dengan Bisri, seorang yang selama ini dikenal tidak waras. Mereka bertemu di Desa Penanggungan.

"Belum tahu masalahnya, yang jelas keduanya cekcok. Bisri meludahi korban dan mengancam hendak membunuhnya," kata AKP Sudarsono.

Merasa terjepit, akhirnya Kasnadi kemudian lari. Pengemis tua itu terkejar. Mereka sempat berduel sebelum akhirnya Bisri menghantamkan sebuah batu besar di kepala bagian belakang.

"Korban langsung tewas dalam kondisi mengenaskan," kata Sudarsono.

Meskipun dikenal kurang waras, Bisri sampai saat ini masih ditahan di Mapolres Pati. Polisi juga menyita sejumlah barang bukti.

Sementara itu menurut Ketua RT 06 Desa Penanggungan, Suci, Bisri langsung ditangkap warga dan diserahkan ke polisi. Dasarnya adalah warga melihat tangannya berlumuran darah. Sebelumnya Bisri juga sempat minta makan dan minum.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.