Sukses

Setelah 4 Bulan Menghilang, Wali Kota Ini Incar Sarang Maksiat

Wali Kota Bengkulu cuti di luar tanggungan pergi sampai Timur Tengah.

Liputan6.com, Bengkulu - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang menghilang sejak bulan Desember tahun 2015 sudah kembali memimpin Kotanya dan akan fokus untuk menjalankan program membangun infrastruktur khususnya akses jalan, infrastruktur pendidikan dan kesehatan.

Helmi yang cuti di luar tanggungan negara selama 3 bulan ke 3 negara di Tumur tengah India, Pakistan dan Bangladesh pulang ke Bengkulu sejenak dan kembali mengambil cuti selama 15 hari untuk menjalankan ibadah umrah.

"Setelah berobat dan melakukan ibadah umrah, sekarang saya siap untuk memimpin kembali kota ini dan akan fokus ke pembangunan infrastruktur," ujar Helmi di Bengkulu, Jumat (23/4/2016).

Terkait banyaknya kritikan dan aksi yang dilaksanakan oleh berbagai elemen masyarakat terkait keberangkatannya untuk berobat, menurut dia, itu merupakan sebuah proses dan biasa dialami seorang pemimpin.

Kritikan yang terkadang sangat pedas ditujukan kepada dirinya dipandang sebagai bentuk rasa sayang warga Bengkulu terhadap pemimpinnya.

"Saat ini saya tidak mau memandang ke belakang, apa yang akan saya lakukan lebih berorientasi jauh ke depan dan untuk kemaslahatan umat," kata adik Ketua MPR Zulkifli Hasan itu.

Untuk kembali memimpin pemerintahan Kota Bengkulu, dia sengaja menggandeng berbagai elemen untuk membentuk tim teknis agar fokus ke pembangunan dan membersihkan Kota dari kemaksiatan.

Dalam tim yang dibentuk itu, dia juga menggandeng para tokoh agama dan tokoh adat bersama aparat keamanan untuk mulai memetakan wilayah yang diduga sebagai sarang maksiat.

Mulai dari panti pijat, kawasan prostitusi liar dan wilayah bekas lokalisasi di Kelurahan Sumber Jaya dan Terminal Air Sebakul.

"Akan dibuat peta potensi prostitusi dan saya minta seluruh jajaran mulai dari camat, lurah hingga RT di Bengkulu untuk melaporkan kondisi terkait potensi prostitusi dan tim akan menindak secara tegas," kata Helmi Hasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.