Sukses

Penyanyi Pria Ini Saingi Ratu-ratu Goyang Pantura

Penyanyi-penyanyi pria juga meramaikan dinamika musik pantura.

Liputan6.com, Cirebon - Musik pantura identik dengan penyanyi-penyanyi perempuan yang cantik dan goyang khas. Namun saat ini penyanyi-penyanyi pria juga mulai mengimbangi dominasi penyanyi perempuan di belantika musik pantura.

Dari penelusuran Liputan6.com atas geliat musik sepanjang pantura Cirebon-Indramayu, beberapa penyanyi pria menanjak popularitasnya. Setidaknya ada dua penyanyi pria yang menonjol yakni Rudy Setro dan Aly Zovano.

Rudy Setro

Pria kelahiran 28 Maret 1988 ini mengawali karirnya di sebuah kelompok seni tradisional Sandiwara Bima Suci ketika SD. "Saya berkarir di musik pantura selain melestarikan budaya dan seni, penyanyi pantura laki-laki belakangan semakin berkurang," katanya kepada Liputan6.com di Cirebon, Rabu (20/4/2016).

Usai menggeluti kelompok seni sandiwara Bima Suci, dia pun beralih menggeluti kesenian tarling. Saat SMA, Rudy Setro pun mendalami salah satu alat musik yang ada di dalam grup tarling yakni keyboard selama 10 tahun.

Sembari belajar keyboard Rudy pun belajar menyanyi lagu-lagu pantura Cirebon - Indramayu. "Belajar nyanyi pantura satu tahun itu juga sambil jadi pemain keyboard," katanya.

Penyanyi pria juga ramaikan belantika musik pantura (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Dia menjelaskan, alunan musik tarling yang dibawakan oleh laki-laki berbeda dengan perempuan. Penyanyi tarling laki-laki cenderung membawa lagu bernuansa kenangan semasa muda, saat pacaran, juga dinamika rumah tangga.

"Intinya tentang perjuangan seorang laki-laki yang lagi kasmaran," kata Rudy.

Pada penampilannya, Rudy Setro lebih menyukai konsep live musik, dengan gaya pakaian sederhana namun lebih elegan. Rudi biasanya membawakan lagu pamungkasnya, Pahit Keputusane.

Rudy juga memiliki fans club Bala Rudy Setro. "Paling jauh saya manggung ke Sumatera. Insha Allah saya lagi persiapan manggung di luar negeri menghibur para TKI asal Cirebon - Indramayu yang ada di sana," ucapnya.

Aly Zovano

Setelah Rudy Setro, bintang pantura selanjutnya adalah Aly Zovano. Pria kelahiran 11 Agustus 1979 ini sudah lebih dari delapan tahun menggeluti dunia tarling pantura.

"Cuma sempat berhenti empat tahun waktu itu ikut tinggal sama nenek di Jakarta. Pas pulang ke Indramayu aku terjun lagi ke seniman pantura," katanya.

Keinginannya untuk terus berkarir di musik pantura pun mendapat dukungan penuh dari keluarga. Namun dalam aksi panggungnya, Aly Zovano menyuguhkan sesuatu yang beda dan segar.

Aly berkolaborasi dengan Disc Jockey (DJ) dalam setiap aksi panggungnya. Membawakan lagu-lagu populernya berjudul Abot Mikule dan Duren, Aly mampu mengkolaborasikan musik tarling dengan nuansa kekinian.

"Konsep nya ya aku selalu bwaain lagu saya kalau siang yang selow, kalau malam lagu keras bisa jawa rock dangdut rock juga. Kecuali ada prmntaan lagu orang lain baru aku nyanyiin. Kolaborasinya sama DJ Donal," ujarnya.

Selain DJ, Aly juga membawakan musik tarling, koplo dan beberapa musik nge-beat dalam penampilannya. "Sekaran lagi proses album baru judul Ki Jombloh Bodo sama Jodoh Ketemu Tua. Sudah ada tiga album sama yang sekarang," kata Aly.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.