Sukses

Komnas PA Sebut Kasus Angelika Lebih Sadis dari Angeline

Saat ditemukan, organ dalam Angelika tidak ada lagi dan hanya ditemukan dalam bentuk tulang belulang.

Liputan6.com, Pekanbaru - Sebulan pasca-pembunuhan Angelika Boru Pardede (11), polisi belum mampu mengungkap pembunuh siswa SD tersebut. Hasil uji DNA putri sulung Salomon Pardede juga belum keluar hingga kini.

Kepala Bidang Pelayanan Anak dari Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Nanda Pratama menyebut kasus penculikan dan pembunuhan Angelika lebih sadis daripada kasus pembunuhan Angeline di Bali. Karena itu, ia berharap penculik dan pembunuh Angelika segera ditangkap.

"Pasalnya, Angelika ditemukan sudah tinggal tulang dan tidak lengkap pula tulangnya," ujar Nanda, Kamis, 14 April 2016.

Angelika ditemukan menjadi kerangka di Desa Pasir Putih, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, pada 23 Maret 2016 setelah hilang sejak 9 Maret 2016. Saat ditemukan, organ dalam Angelika tidak ada lagi dan hanya ditemukan dalam bentuk tulang belulang.

Lamanya pengungkapan kasus kematian anaknya membuat Salomon Pardede merana. Ia kecewa karena hingga kini hasil tes DNA yang dikirim penyidik ke Pusat Dokkes Mabes Polri belum juga keluar. Rumah Sakit Bhayangkara beralasan belum menerima kiriman hasil tes DNA Angelika dari Jakarta.

"Kata polisi 14 hari hasilnya sudah keluar," ucap Salomon.

"Kami berharap kepolisian segera menemukan dan menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan terhadap anak saya," kata Salomon lagi.

Kasus Angelika kini sudah ditarik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau dari Polsek Siak Hulu. Kasubbid Dokpol Bidang Dokter dan Kesehatan Polda Riau Kompol Supriyanto membenarkan hasil tes DNA Angelika belum diterima pihaknya.

"Biasanya, hasil tes DNA membutuhkan waktu tiga minggu," ucap Supriyanto.

Meski demikian, pihaknya selalu berkordinasi dengan Pusdokkes Mabes Polri terkait tes DNA Angelika.

"Saya berkoordinasi dengan Ketua Tim Labor DNA Pusdokkes Mabes Polri. Intinya tidak ada masalah berarti, hanya menunggu waktu saja, nanti akan keluar juga," jelas Supriyanto.

Sebelum menghilang, Angelika pamit dari rumah untuk meminjam buku. Sejak itu, Angelika tidak pernah pulang ke rumah. Saat ditemukan, jasad itu sudah tinggal tulang dan organ lunak tidak ditemukan lagi.

Salah seorang saksi melihat seorang lelaki bertubuh tinggi besar terlihat bersama Angelika sebelum menghilang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini