Sukses

Gunung Kerinci Berstatus Waspada, BPBD Siapkan Lokasi Evakuasi

Terdapat tiga desa paling dekat dengan gunung api Kerinci itu.

Liputan6.com, Jambi - Sudah tiga hari terakhir, Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi berstatus waspada atau Level II. Untuk mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi letusan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jambi menyiapkan lokasi evakuasi.

Kepada Liputan6.com, Selasa (12/4/2016), Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Jambi Dalmanto mengatakan, lokasi evakuasi yang disiapkan tersebut berjarak kurang lebih 5 kilometer dari kaki gunung.

Menurut Dalmanto, terdapat tiga desa terdekat dengan gunung api Kerinci itu. Di antaranya adalah Desa Gunung Labu, Kersik Tuo dan Sungai Kering di Kecamatan Kayu Aro.

"Di tiga desa itu ada tiap-tiap titik temu untuk evakuasi dini," ujar Dalmanto.

Seperti di Desa Gunung Labu, jika sewaktu-waktu terjadi letusan, pertama dikumpulkan (titik temu) di lapangan bola desa setempat. Kemudian, warga Sungai Kering titik temunya di depan kantor desa setempat.

Jalur Evakuasi

Sementara, warga Kersik Tuo dikumpulkan di lapangan bola yang lokasinya berada di belakang Polsek Kayu Aro atau lokasi yang menjadi tempat evakuasi warga tiga desa tersebut.

"Setelah berkumpul di titik temu, warga Gunung Labu dan Sungai Kering dibawa ke lapangan bola Desa Kersik Tuo yang berjarak 12 kilometer dari gunung. Setelah itu, barulah semua warga dievakuasi dari daerah itu," jelas Dalmanto.

Dia mengatakan, BPBD, SAR Gunung Kerinci, Dinas Kehutanan, relawan, dan masyarakat peduli bencana sudah membuat jalur evakuasi. Selain itu, sebanyak 30 warga di tiga desa itu sudah dilatih dalam tanggap bencana, khususnya Gunung Kerinci.

Gunung Kerinci merupakan gunung api tertinggi di Indonesia. Gunung tersebut sudah tiga hari terakhir menyemburkan asap dan abu dengan ketinggian antara 300-600 meter. Warga dilarang mendekati gunung dalam radius 3 kilometer dari bibir kawah.

Aktivitas kegempaan pasca-hembusan tercatat sebanyak 105 kali dengan kekuatan gempa 0,5-5 milimeter. Sedangkan, abu vulkanik yang keluar tidak mengganggu aktivitas warga setempat.

Gunung dengan ketinggian mencapai 3.805 (MDPL) itu dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) yang merupakan habitat harimau dan badak Sumatera. Gunung itu tercatat pernah erupsi pada 2009 lalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini