Sukses

Keluarga Korban Sandera Abu Sayyaf Di Makassar Gelar Zikir

Liputan6.com, Makassar - Kecemasan juga menerpa keluarga Wawan Syahputra, salah seorang korban penyanderaan kelompok Abu Sayyaf, yang beralamat di Perumnas Antang Blok 10 Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan. Sembari menunggu kabar baik, mereka menggelar zikir usai Salat Jumat.

"Alhamdulillah, setiap saat kami terus dikabari perkembangan oleh pihak perusahaan dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Hingga detik ini, seluruh sandera termasuk anak kami (Wawan Syahputra) sehat dan baik-baik saja," kata Mansyur Halide, Jumat (8/4/2016).

Dia dikabari jika Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Filipina masih terus bernegosiasi. "Kami keluarga di sini diminta tetap tenang dan terus berdoa karena upaya negosiasi sampai saat ini terus dilakukan," ungkap Mansyur.

Berbeda dari Mansyur yang optimistis, sang ibu, Ratnawati Nompo lebih khawatir. Ia menuturkan, saat Wawan disandera kelompok Abu Sayyaf pada 25 Maret 2016, ia bermimpi didatangi putranya dalam tidur siang.

Sehari setelah Ratnawati bermimpi, sang suami mendapat firasat buruk karena pintu lemari terbuka dan piring yang berada di dalamnya terjatuh dan pecah.

"Saya bilang mungkin ini alamat buruk karena kemarin saya juga mimpi Wawan datang. Tapi, bapaknya bilang ah semoga tidak seperti itu," terang Ratnawati.

Usai kedatangan firasat buruk, esoknya, 26 Maret 2016, ia mendengar kabar tentang kapal yang ditumpangi Wawan disandera kelompok Abu Sayyaf. "Iya itulah yang terjadi sejak awal tiga hari. Berturut-turut muncul firasat sebelum kejadian ini," ucap Ratnawati.

Kelompok Abu Sayyaf meminta tebusan 50 juta peso atau setara Rp 14,2 miliar untuk kebebasan 10 ABK Brahma 12. Kapal tersebut dicegat saat mengangkut batu bara ke Filipina.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.