Sukses

Di Warung Makan Ini Warga Kurang Mampu Bayar Seikhlasnya

Para pegiat Warung Ikhlas ingin memberikan makanan berkualitas sekaligus melatih mental warga kurang mampu.

Liputan6.com, Purbalingga - Para pegiat sosial di Purbalingga, Jawa Tengah, menginisiasi sebuah gerakan kepedulian bertajuk Warung Ikhlas. Melalui gerakan ini kalangan tidak mampu bisa mendapatkan makanan layak dengan membayar seikhlasnya.

"Hasil penjualan Warung Ikhlas akan digunakan untuk kelanjutan dan kesinambungan kegiatan tersebut serta untuk kegiatan sosial lainnya di Purbalingga," kata Gunanto Eko, salah satu pegiat, kepada Liputan6.com, Jumat (8/4).

Warung Ikhlas berlokasi di Kedai Kebun (Umah Bralink), Jln. Pasukan Pelajar Imam, Purbalingga Wetan, belakang Kejaksaan. Jadwal layanannya setiap Senin, Rabu, dan Jumat jam 11.00 WIB - selesai. Sejak dibuka Juni lalu, warung ini selalu dipadati pengunjung saat layanan 'ikhlas'.

Gunanto menjelaskan gerakan ini terdorong keinginan menyediakan menu yang layak, enak dan sehat bagi warga kurang mampu. dia, pihaknya sekaligus bermaksud untuk mengajak mereka tidak terbiasa untuk menerima gratisan. Nantinya pengunjung-pengunjung yang 'ikhlas' juga dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan lanjutan.

Untuk pendanaannya, kata dia, gerakan sudah memiliki modal dan dana awal untuk menggerakan Warung Ikhlas. Dalam perjalanannya diterima juga donasi dari pihak luar yang penggunaannya dilaporkan seara terbuka.

Selain relawan Warung Ikhlas, kegiatan ini didukung oleh komunitas Umah Bralink, Kedai Kebun, dan Gerakan Mahasiswa Purbalingga (Gemalingga). "Pokoknya mangane enak mbayare seikhlase," kata Gunanto.

Gemalingga sebagai salah satu elemen mahasiswa asal Purbalingga mendukung kegiatan sosial tersebut.  “Ini kegiatan nyata untuk masyarakat, kami mendukung sepenuhnya,” ujar Agum Wicaksana, salah satu pengurus Gemalingga.

Selain membantu pelaksanaan Warung Ikhlas, para mahasiswa itu juga mengajak ngobrol para pengunjung Warung Ikhlas. "Banyak hal yang kita dapat dari mereka, mungkin ada persoalan di masyarakat Purbalingga yang bisa kita serap dan cari solusinya,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.