Sukses

Tebing Kali Code Yogyakarta Longsor

Longsor dipicu hujan deras yang mengguyur Kota Yogyakarta 2 hari lalu.

Liputan6.com, Yogyakarta - Tebing Kali Code yang berada di RT 29 RW 7 Kampung Jogoyudan Gowongan Jetis Yogyakarta longsor. Akibatnya, satu rumah kehilangan ruangan dan 4 rumah di sekitarnya retak.

"Kejadiannya sekitar pukul 08.00 WIB, namun tanda-tanda longsor sudah terjadi sejak semalam. Talud yang ada di tebing semakin retak dan akhirnya longsor," kata Camat Jetis Ananta Wibowo di Yogyakarta, seperti dikutip dari Antara, Jumat (1/4/2016).

Ananta memperkirakan longsor dipicu hujan deras yang mengguyur Kota Yogyakarta 2 hari lalu.

Tebing kali Code yang longsor memiliki panjang sekitar 3 meter, tinggi 10 meter dengan sudut kecuraman hampir tegak lurus. Namun, talud di sisi selatan tebing yang longsor juga retak sehingga mengancam 4 rumah di atasnya.

Ananta menyebutkan, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Karena saat kejadian penghuni tak sedang berada di rumah. Ruangan yang ikut longsor hanya digunakan sebagai gudang. 

Namun demikian, pihaknya sudah meminta penghuni rumah terdampak longsor agar segera melakukan evakuasi karena kondisi masih cukup mengkhawatirkan dan retakan dalam rumah semakin besar.

"Lokasi longsor ini dulunya tumpukan sampah sehingga tanah di tempat tersebut labil," kata dia.

Ananta mengungkapkan bahwa kondisi tebing yang longsor masih belum stabil. Ini menyusul adanya saluran yang terus mengeluarkan air sehingga tanah ikut tergerus.

Untuk sementara, lokasi rumah yang terdampak longsor diberi garis pengaman dari kepolisian dan pemilik mulai memindahkan barang-barang di dalam rumah agar lebih aman.

Sementara Kepala Bidang Drainase dan Pengairan Dinas Permukiman dan Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta Aki Lukman mengatakan, baru bisa melakukan pendataan terhadap kerusakan yang ada.

"Secara teknis, kami tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perbaikan tebing karena kemiringannya hampir tegak lurus," kata dia.

Aki pun menyarankan agar segera diberi terpal untuk mengamankan tebing agar tidak semakin tergerus jika hujan turun.

Selain di selatan Jembatan Gondolayu, kejadian serupa juga terjadi di tebing Kali Code di sisi utara Jembatan Sardjito serta tebing longsor di Sungai Winongo. Aki mengaku tidak menyangka akan terjadi longsor di tiga titik tersebut.

"Kami hanya bisa menyampaikan surat ke Balai Besar Wilayah Serayu Opak (BBWSO) sebagai instansi yang berwenang untuk menangani sungai," kata Aki.

Beberapa kerusakan infrastruktur, khususnya talud sungai juga terjadi beberapa pekan sebelumnya di 9 titik di Kali Code dan Winongo.

"Kami baru selesai melakukan revisi perencanaan penanganannya untuk kemudian diajukan ke lelang. Prosesnya memang cukup lama karena tidak menggunakan dana tak terduga. Masyarakat perlu bersabar," ucap Aki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.