Sukses

Terseret Banjir Bandang di Magelang, Nyawa Nenek Tak Tertolong

Arus banjir membawa material lumpur, sehingga sempat menutup jalan tembus Magelang-Boyolali.

Liputan6.com, Magelang - Hujan deras di atas Gunung Merapi dan Merbabu, Jawa Tengah, telah menimbulkan banjir bandang di Dusun Sandenl dan Dusun Gratan di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah pada Minggu sore tadi sekitar pukul 14.45 WIB. Arus banjir membawa material lumpur, sehingga sempat menutup jalan tembus Magelang-Boyolali.

Namun, satu orang terseret banjir bandang, sehingga meninggal dunia. "Korban atas nama Ibu Misem (70) warga Dusun Gratan Desa Wonolelo. Korban telah diserahkan ke keluarga korban oleh petugas," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Minggu (20/3/2016).

Sutopo menambahkan, satu orang luka ringan dan 2 lainnya trauma dengan kejadian banjir bandang tersebut. Selain itu, satu jembatan penghubung Dusun Gratan, Desa Wonolelo dengan Dusun Citran, Desa Jrakah di Kecamatan Selo, Boyolali rusak berat karena dampak banjir bandang.

"BPBD bersama TNI, Polri, Damkar, Dinas PU, relawan bersama masyarakat membersihkan material lumpur yang menutup jalan. Pada pukul 20.30 WIB, kondisi jalan sudah dapat dilalui kendaraan kembali," imbuh Sutopo.

Tak hanya Magelang, banjir bandang juga melanda Kampung Sukasar, RT 04 RW 05, Desa Padaawas, Kecamatan Pasir Wangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu 19 Maret 2016 sekitar pukul 15.00 WIB.

Sutopo mengungkapkan, banjir bandang ini akibat luapan Sungai Cimanuk Hulu. Sebanyak 14 rumah terendam banjir hingga 1 meter. 2 Rumah rusak berat. BPBD Kabupaten Garut bersama Muspika setempat telah melakukan evakuasi dan gotong royong untuk perbaikan rumah yang terdampak.

Selain itu, Sutopo menginformasikan, curah hujan berintensitas tinggi diperkirakan masih berpotensi terjadi di beberapa daerah seperti Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, sebagian wilayah selatan Sumatera dan Papua. Potensi banjir, longsor dan puting beliung pun tetap tinggi hingga awal April mendatang.

"BMKG memprediksikan awal musim kemarau 2016 di sebagian besar wilayah Indonesia pada Mei dan Juni 2016, di mana sebanyak 283 Zona Musim (ZOM 65,8%). Paling awal bulan Februari 2016 sebanyak 4 ZOM, dan paling akhir Oktober 2016 sebanyak 1 ZOM," tutup Sutopo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini