Sukses

Malang Tuan Rumah Konferensi Kota Kreatif, Arema Siap-siap

Anton berharap kegiatan ini bisa meningkatkan perekonomian pelaku usaha kreatif di Kota Malang.

Liputan6.com, Malang - Kota Malang jadi tuan rumah konferensi Kota Kreatif atau Indonesia Creative Cities Conference 2 (ICCC2) pada 31 Maret-1 April 2016. Sejumlah persiapan telah disiapkan menyambut kegiatan yang banyak menyuguhkan karya-karya kreatif anak bangsa itu.

Wali Kota Malang, M Anton menyatakan, Kota Malang siap menjadi tuan rumah kegiatan ini. Pihaknya sudah menyiapkan sejumlah rangkaian acara yang akan ditampilkan pada hari H nanti.

"Mulai acara musik, film, hingga kuliner semua ada. Semua telah kita siapkan," ujar Anton, di Malang, Rabu (16/3/2016).

Anton menyatakan, Malang sangat kondusif untuk pengembangan usaha kreatif. Dengan dukungan 50 perguruan tinggi yang ada di wilayah itu, usaha kreatif di Malang berkembang pesat.

"Kita setiap dua minggu sekali turun dan bertemu dengan para pelaku usaha untuk membicarakan langkah-langkah kreatif pengembangan usaha," kata dia.

Anton berharap kegiatan ini bisa meningkatkan perekonomian pelaku usaha kreatif di Kota Malang. "Jika ini berhasil tentu akan berimbas pada peningkatan perekonomian secara nasional," ujar dia.

Sekjen ICCN Liliek Setiawan menyatakan, konferensi Kota Kreatif di Malang akan dihadiri seluruh wali kota dan delegasi beberapa negara ASEAN.

"Acara ini merupakan lanjutan acara yang digelar pertama kali 2015 lalu di Solo. Saat itu, kami menghasilkan 10 prinsip kota kreatif dan Deklarasi Solo, juga Jejaring Kabupaten-Kota Kreatif Indonesia," kata Liliek Setiawan seperti dikutip dari Antara, Selasa 15 Maret 2016.

Menurut Liliek, pihaknya akan membuat konferensi kota kreatif se-Indonesia itu menjadi kegiatan rutin yang digelar setiap tahun.

Hal itu dilakukan untuk mendukung upaya penyusunan kebijakan nasional. Sekaligus kegiatan ini dapat dijadikan acuan guna mewujudkan visi Presiden Jokowi menciptakan ekonomi kreatif sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.

"Dengan adanya ICCC2 ini, jadi ada buku panduan kota kreatif Indonesia. Pasalnya, tidak semua yang dari luar negeri itu bisa diaplikasikan. Makanya kita harus cari yang sesuai dengan prinsip di Indonesia," kata Liliek.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini