Sukses

Wisata Seru Sambil Pantau Gerhana Matahari, Mengapa Tidak?

Wisata seru GMT 2016 itu meliputi wisata ke benteng Marlborough hingga jelajah wisata Suku Anak Dalam.

Liputan6.com, Bengkulu - Beragam kegiatan disiapkan untuk menyambut fenomena Gerhana Matahari Total (GMT) yang jatuh pada 9 Maret 2016. Tidak terkecuali dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Program pemantauan gerhana sengaja dikemas dengan konsep wisata sejarah.

Benteng Marlborough disiapkan sebagai lokasi khusus pemantauan GMT. Benteng yang berhadapan langsung dengan Samudra Hindia itu adalah bukti sejarah panjang pendudukan Inggris di Indonesia.

Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan konsep wisata sejarah ditawarkan untuk memancing para wisatawan Eropa datang ke Bengkulu.

"Kenapa Benteng Marlborough? Sejarah pendudukan Eropa, khususnya Inggris, tercatat di sini," ujar Ridwan di Bengkulu, Rabu (2/3/2016).

Berbagai hiburan budaya lokal akan disajikan di lokasi yang pernah dipimpin Gubernur Jendral Sir Thomas Stamford Raffles tersebut. Lokasi itu juga akan disulap menjadi pusat jajanan kuliner khas Bengkulu.


Pemda menjanjikan, pengunjung akan mencicipi tidak hanya makanan ringan berbahan khusus, tapi juga makanan berat yang diyakini belum pernah dirasakan.

"Pokoknya, jika ingin melihat GMT sambil berwisata sejarah, ke Bengkulu saja," ucap Ridwan Mukti.

Wisata Suku Anak Dalam

Konsep wisata edukatif juga diusung Pemkab Sarolangun, Jambi. Bupati Sarolangun Cek Endra mengatakan Dinas Pariwisata Provinsi Jambi menyiapkan jelajah wisata Suku Anak Dalam (SAD) yang merupakan suku asli yang mendiami belantara Jambi.

"Selain itu, bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Provinsi Jambi akan digelar jelajah wisata Suku Anak Dalam (SAD)," ujar Cek Endra kepada Liputan6.com.

Menurut Cek, jelajah wisata itu bakal digelar selama 2 hari, yakni pada 6-7 Maret. Selanjutnya, pada 8 Maret akan digelar pesta budaya  masyarakat Sarolangun. Titik paling balik mengamati gerhana matahari di Jambi berlokasi di Kecamatan Singkut, Sarolangun.

"Beberapa jam sebelum waktu gerhana yang diperkirakan terjadi antara pukul 06.00 WIB hingga 08.00 WIB akan digelar salat Subuh dan salat gerhana secara berjamaah," kata Cek.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Edi Erizon mengatakan, selain Sarolangun, berdasarkan informasi dari LAPAN, daerah cukup bagus untuk melihat gerhana berada di Kabupaten Muarojambi.

Titik yang disiapkan untuk melihat gerhana di Kabupaten Muarojambi adalah di Candi Muarojambi. "Nanti ahli-ahli astronomi dari berbagai daerah akan datang ke sana," kata Edi.

Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jambi, Gumilang belum bisa memastikan apakah gerhana di Jambi bakal terlihat jelas atau tidak. Hal itu bergantung pada faktor cuaca.

"Jika hujan dari pagi sampai siang hari ada kemungkinan sulit terlihat," kata Gumilang.

Ia kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak melihat gerhana matahari total dengan mata telanjang. Efek radiasinya dinilai cukup berbahaya.

Masyarakat disarankan melihat di tempat yang teduh. Fenomena gerhana matahari total di Indonesia terjadi 32 tahun lalu, tepatnya pada Sabtu, 11 Juni 1983.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.