Sukses

Heboh, Kampung di Pusat Kota Semarang Diserbu Puluhan Ekor Ular

Ukuran ular Piton yang ditangkap di tengah kota Semarang paling besar bisa mencapai 4 meter.

Liputan6.com, Semarang - Kejadian aneh terjadi di kampung Jalan Anggrek, Kelurahan Pekunden, Semarang Tengah. Kampung yang berada di pusat kota dan dikelilingi mal itu tiba-tiba diteror kedatangan puluhan ekor ular dalam sebulan terakhir. Bahkan ular berbagai jenis dan ukuran itu sampai masuk rumah warga.

Kejadian terbaru pada Rabu (24/2/2016). Seorang asisten rumah tangga yang sedang mandi tiba-tiba kejatuhan seekor ular sepanjang 50 cm. Sriyati yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di Jalan Anggrek X itu tentu saja panik.

"Seram kalau ingat. Saya sampai teriak-teriak," kata Sriyati di Jalan Anggrek X, Semarang Tengah.

Beruntung, saat Sriyati berteriak minta tolong, ada seorang warga yang biasa menangani ular. Totok Bayu Wibowo (44), warga itu, kemudian dengan sigap menangkap dan menyingkirkan ular itu.

"Ini jenis ular phyton," kata dia.

Menurut Totok, dalam sebulan terakhir ia sudah puluhan kali menangkap ular yang nyasar. Semua berada di lokasi Jalan Anggrek. Fenomena ini menjadi aneh karena Jalan Anggrek berada di kawasan Simpanglima Semarang, atau di belakang hotel bintang lima, Ciputra Hotel.

Kemunculan ular di kawasan Jalan Anggrek itu tak hanya di lahan terbuka, ular juga ada di rumah-rumah kosong bahkan yang masih berpenghuni seperti peristiwa hari ini.

"Ya sudah sebulan ini. Kalau saya (menangkap), ukuran besar sudah ada 9 ekor, yang kecil lebih dari duapuluh," kata Totok.

Ukuran ular Piton yang ditangkap Totok paling besar bisa mencapai 4 meter. Ular-ular yang ditangkap kemudian dijual di Pasar Hewan Kartini Semarang. Ularnya dijual mulai harga Rp 100 ribu sampai Rp 120 ribu.

Totok tidak berani menganalisis asal kedatangan ular tersebut. Namun, warga menduga dari lahan kosong di sekitar wilayah Jalan Anggrek.

"Mungkin karena hujan ular keluar dari mana-mana," kata Totok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.