Sukses

Sengketa Lahan, Warga Jambi Bentrok dengan Suku Anak Dalam

Bentrokan bermula dari rebutan lahan antara oknum warga Pulau Temiang dengan seorang warga SAD.

Liputan6.com, Jambi - Bentrok warga yang melibatkan komunitas Suku Anak Dalam (SAD) dengan warga biasa kembali terjadi di Jambi.

Kali ini bentrokan melibatkan warga SAD di Desa Pemayongan, Kecamatan Sumay dengan warga dari Kelurahan Pulau Temiang, Kecamatan Tebo Ulu, Kabupaten Tebo.

Berdasarkan informasi, bentrokan terjadi pada Selasa 23 Februari 2016 sekitar pukul 11.00 WIB.

Bujang, salah seorang warga Pulau Temiang mengatakan, akibat bentrokan itu, sebuah kantor perusahaan sawit yang diketahui sebagai PT LAJ rusak. Satu unit mobil minibus juga hancur dibakar massa yang kalap.

"Warga yang bentrok sekitar 300-an orang, kantor, dan gudang pupuk milik perusahaan dibakar," ujar Bujang saat dihubungi dari Jambi, Rabu pagi (24/2/2016).

Camat Tebo Ulu, Yahoza mengatakan, warga Kelurahan Pulau Temiang juga sempat melakukan penyerangan. Namun saat penyerangan terjadi, kelompok SAD sudah terlebih dahulu melarikan diri.

"Akibat emosi, warga meluapkan kekesalannya dengan membakar bangunan perusahaan," ujar Yahoza.

Dia menuturkan, berdasarkan informasi dari warga, bentrokan bermula dari rebutan lahan antara oknum warga Pulau Temiang dengan seorang warga SAD dari Desa Pemayongan.

"Akibat rebutan lahan itu terjadi perkelahian berujung pembacokan oleh oknum SAD," tutur dia.

Yahoza mengaku, menerima laporan adanya bentrokan itu, sejumlah aparat dari Pemkab Tebo bersama kepolisian dan TNI sudah turun ke lokasi untuk menenangkan warga yang bertikai.

Sebelumnya, beberapa kasus bentrokan yang melibatkan komunitas SAD dengan warga di Jambi sudah berulang kali terjadi. Akhir 2015 lalu, satu warga meninggal dunia usai bentrok berdarah dengan warga SAD di Kabupaten Merangin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.