Sukses

Miliki 8 Bumdes, Hegarmukti Jadi Desa Wisata

Upaya ini untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar setu khususnya untuk mendapatkan nilai tambah ekonomi.

Liputan6.com, Bekasi - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Jafar berharap kucuran dana desa yang menjadi program utama kementeriannya, bisa secara berdampak pada peningkatan ekonomi.  

‎Salahsatu contohya, kawasan Desa Hegarmukti, Cikarang Pusat, Bekasi yang berhasil disulap menjadi salah satu destinasi wisata warga bekasi dan Ibu Kota.

"Kucuran dana desa berhasil jadikan Hegarmukti menjadi destinasi wisata yang ramai dikunjungi. Tentu ini akan berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakatnya," kata Marwan, saat blusukan di Hegarmukti, Bekasi, Minggu (14/2/2016).

Tahun 2015, Hegarmukti mengalokasikan dana untuk pembangunan turab dan irigasi. Pembangunan turab dilakukan di setu Rawabinong sepanjang 1100 meter dari luas setu 95 ribu meter persegi.

 


Mendes mengaku, pihaknya menyambut baik rencana pembangunan irigasi tersebut. Selain berdampak bagi pengairan, hal itu juga diyakini akan menjadi kawasan wisata yang dapat meningkatkan perekonomian da‎erah setempat.

"Lewat dana desa, rawa seluas 95 ribu meter persegi itu seperti menjadi oase bagi masyarakat Bekasi. Hasilnya setiap hari, selalu saja ada pengunjung yang datang," imbuh Marwan.

Marwan juga menambahkan, selain sudah berhasil dilakukan pembangunan turap, Desa Hegarmukti dan memiliki 8 Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

"Satu desa sudah punya 8 Bumdes itu prestasi yang bagus. Ini akan dikembangkan satu Bumdes lagi. Itu artinya pergerakan ekonomi di desa ini sudah semakin maju," papar Marwan.

Lurah Hegarmukti, Jamad Jais mengaku akan terus dimaksimalkan potensinya. Salah satunya adalah hendak membuat wisata air. Upaya ini untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar setu khususnya untuk mendapatkan nilai tambah. Untuk itu, Ia berharap bantuan dari pemerintah pusat.

"Dorongan dan bantuan dari pusat kami harapkan agar menjadi tempat wisata dan kampung adat yang bermanfaat bagi masyarakat," harap Jamad.

Ia juga mengatakan bahwa ke depan, di setiap sisi setu, akan ditanam pohon-pohon langka untuk kepentingan pelestarian dan pendidikan.

"Saat ini, yang sedang diusahakan adalah menanam pohon binong sebagai trademark setu," imbuh Jamad.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini