Sukses

Ibunda Bocah Eko Si Tulang Punggung Keluarga Diperiksa Hari Ini

Penjabat Semarang menjamin semua biaya pengobatan Dewi ke RSUD Kota Semarang dengan Jamkesmaskot.

Liputan6.com, Semarang - Sorot mata Eko Adi Prasetyo, bocah SD penjual makaroni keliling berbinar. Ia seperti ingin bersorak ketika mendengar bahwa Dewi, sang ibu yang menderita batu ginjal, akan dioperasi, Jumat (12/2/2016). Ia juga sudah tidak dibolehkan lagi berjualan keliling.

Kabar itu didengar Eko langsung dari penjabat Wali Kota Semarang Tavip Supriyanto. Penjabat Wali Kota itu berkunjung ke rumah kos Dewi yang baru di Tlogo Pancing, Semarang, Jawa Tengah.

Tavip menengok langsung kondisi kehidupan Eko dan menyerahkan langsung bantuan kepada Dewi. Dalam kunjungannya, Tavip menjamin semua biaya pengobatan Dewi ke RSUD Kota Semarang dengan Jamkesmaskot.

Ia juga meminta langsung kepada kepala puskesmas setempat agar mengantar dan mendampingi Dewi saat berobat karena kondisinya yang belum bisa berjalan jauh.

"Besok pagi akan kita bawa ke rumah sakit. Sudah identifikasi oleh Bu Nur (kepala Puskesmas). Untuk masalah biaya dan sebagainya kita tanggung," kata Tavip, Kamis petang, 11 Februari 2016.


Menanggapi hal itu, Dewi mengaku sangat bersyukur dengan banyaknya bantuan yang ia dapat dari donatur. Bukan itu saja, mobil puskesmas keliling juga siap mengantar jemput Dewi selama berobat.

"Saya senang sekali. Besok bisa berobat, rencana ke Rumah Sakit Ketileng (RSUD Kota Semarang) jam 08.00. Alhamdulillah gratis," kata Dewi.

Ibu dua anak itu akan memanfaatkan bantuan yang didapat untuk kembali berjualan di kos, sedangkan Eko sudah tidak diperbolehkan lagi berjualan keliling. Ia berharap usaha kecil-kecilannya bisa menghidupi dan tidak membuat anaknya kembali ikut bekerja keras.

"Tidak jualan keliling lagi kayak dulu. Mau jualan di rumah saja seperti di kos sebelumnya," kata Dewi.

Sejak 3 bulan lalu, Eko membantu ibunya yang berpenyakit batu ginjal dan tidak bisa beraktivitas seperti biasanya. Ia berjualan keliling makaroni goreng seharga Rp 1.000 per bungkus menggunakan sepeda demi membantu biaya hidup dan berobat ibunya.

Keinginan Eko membantu ibunya itu timbul dengan sendirinya meski sudah dilarang Dewi karena tidak tega melihat ibunya yang sedikit-sedikit kesakitan. Hingga suatu saat, dia bertemu dengan Ika Yulianti yang menceritakan kisahnya di akun Facebook dan sempat menjadi viral hingga akhirnya banyak bantuan datang.

"Tadi dibilangin (oleh PJ Wali Kota) biar tetep sekolah terus. Sekarang enggak jualan keliling lagi," kata Eko malu-malu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini