Sukses

Awas, Gorengan Bercampur Plastik Dijajakan di Jambi

Saat dibakar, gorengan akan terbakar dan meleleh seperti plastik dibakar.

Liputan6.com, Jambi - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Jambi menemukan campuran berbahaya dalam jajanan gorengan di Kota Jambi. Bahan berupa plastik itu diduga sengaja dicampurkan agar gorengan terlihat lebih bagus, renyah, serta awet.

"Jajanan gorengan ini seperti tahu goreng, pisang goreng, dan gorengan lainnya. Kami sudah melakukan tes dengan cara membakar gorengan tersebut," ujar Ketua YLKI Jambi Ibnu Kholdun di Jambi, Jumat (5/2/2016).

Menurut Ibnu, dari hasil pengetesan itu, gorengan yang dibakar apinya makin membesar dan meleleh seperti plastik yang dibakar. "Kalau tidak mengandung plastik, gorengan tidak akan terbakar dan meleleh seperti plastik," dia menambahkan.

Menurut Ibnu, gorengan yang diduga mengandung plastik itu ditemukan di salah satu kawasan di Kota Jambi, yakni di Simpang Purnama. Jika dirasakan, gorengan yang mengandung plastik tersebut tidak jauh berbeda dengan gorengan biasa. Hanya saat dibakar, gorengan akan terbakar dan meleleh seperti plastik dibakar.


Untuk itu, Ibnu berharap masyarakat sebagai konsumen lebih berhati-hati saat membeli jajanan gorengan. Apalagi, jajanan gorengan merupakan salah satu menu favorit warga Jambi. Hampir di tiap kawasan terdapat penjual gorengan, baik yang berkeliling maupun mangkal di tempat tertentu.

"Jika gorengan diduga mengandung plastik ini dikonsumsi dalam jangka panjang tentunya sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Kami meminta BPOM maupun dinas perdagangan segera turun," tambah Ibnu.

Menanggapi temuan itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi Komari mengatakan akan segera berkoordinasi dengan Balai Pengawasan Obat dan Makanan serta Dinas Kesehatan untuk menindaklanjuti temuan gorengan diduga mengandung plastik itu.

"Karena ini, tentunya perlu ada uji lab apakah benar gorengan itu mengandung plastik atau tidak," kata Komari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini