Sukses

Helikopter di Papua Jatuh karena Angin Kencang

Kecelakaan helikopter ini tepatnya terjadi di kamp pendulang tradisional di kilo 99 Deotadi, Distrik Bogobaida, Paniai.

Liputan6.com, Jayapura - Helikopter AMU Aviation Indonesia dengan nomor registrasi PK-UAG milik PT Amor jatuh di wilayah penambangan rakyat Baya Biru, Kabupaten Paniai, Papua. Helikopter ini berangkat dari Bandara Enarotali ke Baya Biru.

Helikopter kehilangan keseimbangan sebelum jatuh. Sebelum oleng, helikopter diempas angin kencang di sekitar lokasi penambangan rakyat Baya Biru.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes Rudolf Patrige, mengatakan kejadian ini tepatnya terjadi di kamp pendulang tradisional di kilo 99 Deotadi, Distrik Bogobaida, Paniai.

"Akibatnya heli menabrak kamp pendulang emas milik Krist. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, hanya saja pilot Suwondo dan teknisi helikopter, Suwanda, mengalami luka-luka," kata Rudolf, Jayapura, Rabu (3/2/2016).

Helikopter itu terbang dari Bandara Enarotali menuju ke lokasi pendulangan emas Baya Biru. Helikopter membawa 6 penumpang, termasuk pilot dan teknisi.

Setelah sampai di Baya Biru, helikopter melakukan penerbangan over time ke kilo 99 dan mendarat di helipad. Setelah take off, heli langsung kehilangan keseimbangan karena angin kencang.

Kapolres Paniai AKBP Leonardus Nabu membantah adanya perumahan warga yang tertimpa helikopter tersebut.

"Enggak benar ada rumah warga yang tertimpa heli. Hanya kamp pendulang. Biasanya kamp pendulang bisa berupa bangunan tak permanen dan terbuat dari terpal atau tripleks. Saat ini pilot dan kopilot dirawat ke Rumah Sakit Umum Nabire," ucap Leonardus ketika dihubungi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.