Sukses

Dikepung Polisi, Bandar Narkoba Nekat Telan Sabu Hingga Tewas

Bambang tewas karena over dosis.

Liputan6.com, Riau - Seorang bandar narkoba di Kabupaten Rokan Hulu, Riau nekat menelan bungkusan berisi sabu setelah dikepung polisi. Akibatnya, bandar bernama Bambang itu over dosis dan meninggal dunia setelah dirawat di rumah sakit setempat.

"Tersangka meninggal dunia setelah dirawat 3 jam di rumah sakit. Tersangka meninggal dunia karena menelan sabu-sabu," ujar Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo di Riau, Selasa (26/1/2016).

Guntur mengatakan, kejadian berawal dari penangkapan bandar sabu bernawa Iwan pada Senin, 25 Januari 2016, sekitar pukul 18.00 WIB. Dari Iwan, petugas mengamankan sebuah paket sabu.

"Kepada petugas, Iwan mengaku mendapatkan sabu dari seseorang bernama Agung. Ketika ditangkap, Agung mengaku mendapat sabu-sabu dari Andi, dan nama terakhir ini mengaku mendapat sabu dari Bambang," sebut Guntur.

Polisi kemudian berusaha memancing Bambang di area kebun sawit di Desa Ngaso, Kecamatan Ujung Batu, Kabupaten Rokan Hulu. Polisi berpura-pura menjadi menjadi pembeli.

"Petugas yang menyamar mengajak Bambang bertransaksi di area kebun tersebut. Ketika bertransaksi, petugas langsung membekuk tersangka," tutur Guntur.


Dalam proses penangkapan itu, tambah Guntur, Bambang nekat memasukkan bungkusan sabu ke dalam mulutnya dan langsung ditelan.

"Tersangka kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pasir Pangaraian, Kabupaten Rokan Hulu untuk mengeluarkan sabu-sabu dalam perutnya," ujar Guntur.

Di rumah sakit, Bambang meronta-ronta. Perawat memberikan obat dan menenangkan Bambang, serta berusaha mengeluarkan sabu tersebut.

"Beberapa jam dirawat, tersangka kejang-kejang dan tidak tertolong lagi. Petugas menyatakan tersangka meninggal dunia," kata Guntur.

Keterangan pihak rumah sakit, sebelum meninggal dunia, mulut Bambang mengeluarkan busa. Hasil tes urine yang dilakukan, Bambang dinyatakan positif menggunakan methamphetamine.

"Jenazah korban saat ini masih berada di rumah sakit. Jenazah akan diserahkan kepada orang tuanya," pungkas Guntur.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini