Sukses

Jadi Manajer Perusahaan Minyak Gadungan, Kakek Ini Dibekuk Polisi

Aksi si kakek tukang tipu ini juga didukung oleh sang kekasih yang sudah lebih dulu diperalat oleh dirinya.

Liputan6.com, Palembang - Usia boleh saja 58 tahun, namun jangan pernah meragukan soal keahlian menipu Rahmat Arianto. Terbukti, dengan hanya bermodal menjadi manajer perusahaan minyak dan gas alam gadungan, si kakek ini sukses menggondol belasan juta rupiah.

Rahmat sendiri dikenal sebagai warga Jalan Mentaling, Mariana, Banyuasin‎, Sumatera Selatan (Sumsel). Modusnya, si pelaku berpura-pura menjadi manajer Conoco Philips dan menjanjikan pekerjaan kepada para korbannya dengan mematok uang pelicin dari Rp 350 ribu hingga jutaan rupiah.

Kedok pelaku penipuan ini akhirnya terbongkar setelah salah satu korbannya mengetahui kebenarannya dan melaporkan ke Polresta Palembang. Penangkapan pun dilakukan pada Minggu siang (24/1/2016) di komplek pertokoan di Jalan Jenderal Sudirman Palembang.

Kejadian bermula ketika ‎tersangka meminta sejumlah uang kepada puluhan korbannya pada awal Januari 2016. Tersangka yang menjanjikan pekerjaan sebagai Office Boy (OB), Security dan Driver rencana akan memberangkatkan para korban ke desa Bayung Lincir, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dalam waktu dekat.

Namun, beberapa korbannya merasakan kejanggalan dengan janji tersangka. Hingga salah satu korbannya, Ervi‎ (28) dan korban lainnya didampingi anggota Polres Ogan Ilir, Brigadir Teddy Eka menemui tersangka dengan alasan yang ingin mendaftar pekerjaan juga.


Setelah bertemu, para korban langsung menanyakan uang yang diminta tersangka. Alih-alih tak bisa mengembalikan uangnya, tersangka langsung mengaku jika dirinya tidak pernah bekerja di perusahaan tersebut. Rahmat pun langsung diboyong ke Polresta Palembang.

‎Setelah didalami, ternyata Rahmat tidak bekerja sendirian, dia memperalat kekasihnya, Yanti (45) yang bekerja sebagai Cleaning Service di kantor pemerintahan Palembang.

"Saya mengaku ke Yanti kalau saya bekerja sebagai Direktur Connoco Phillips. Saya juga yang menyuruh Yanti mencari orang-orang yang mau bekerja di perusahaan itu. jadi dia mengajak teman-teman seprofesinya," ujar Rahmat saat diinterogasi di Polresta Palembang.

Untuk melamar sebagai OB, Rahmat mematok uang pelicin sebesar Rp 350 ribu untuk bekerja sebagai Office Boy dengan gaji Rp 4,5 Juta per bulan.

Sementara, posisi Driver sebesar Rp 1 juta dengan gaji Rp 6 juta per bulan, dan Security sebesar Rp 1,5 Juta dengan gaji Rp 7 juta per bulan. Sekitar 20 orang bisa dikelabui dengan Rahmat.

Yanti kekasih pelaku mengaku mau membantu Rahmat, yang baru dikenalnya di dalam angkot, karena dijanjikan akan dinikahi segera. Bahkan, Yanti nekad buru-buru mengurus surat cerainya untuk bisa menikah dengan Rahma‎t.

"Baru kenalan awal Januari kemarin, dia mengaku kerja di Conoco Phillips dengan gaji Rp 25 Juta per bulan. ‎Saya mau bantu karena dia janji mau ngajakin saya nikah," ungkap Yanti.

Sementara itu, Kepala SPKT Polresta Palembang, Iptu Cek Mantri membenarkan jika tersangka telah dibawa ke Polresta Palembang setelah diserahkan oleh korbannya.

"Tersangka ini membuat kartu identitas palsu, sehingga korban percaya. Sementara, pengakuannya ada sekitar 20 orang menjadi korban. Tersangka bisa dijerat dengan pasal 372 dan 378 tentang penipuan dengan penggelapan ancaman hukuman 5 tahun penjara," kata Mantri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.