Sukses

2 Pakar Satwa Dunia Galang Donasi untuk Kebun Binatang Surabaya

Donasi ditujukan untuk membenahi Kebun Binatang Surabaya (KBS) dengan menggelar pengayaan, pelatihan dokter hewan, dan penjaga satwa.

Liputan6.com, Surabaya - Dua pakar satwa dunia, Dave Morgan dari Wild Wellife yang berasal dari Afrika Selatan, dan Fareea MA dari Animal Project and Enviromental (APE) yang berasal dari Malaysia meninjau Kebun Binatang Surabaya (KBS). Survei dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan KBS.

"Kalau Dave Morgan ini sebenarnya sudah kedua kalinya ke KBS. Ia mengaku terkejut karena kemajuan KBS semakin pesat," kata Plt Direktur Perusahaan Daerah Taman Satwa KBS Aschta Tajudin Boestani di Surabaya, Selasa (19/1/2016).

Setelah peninjauan, Morgan dan rekannya akan menggelar proyek pembenahan KBS. Adapun proyek yang paling penting adalah pengayaan, pelatihan dokter hewan dan pelatihan penjaga (keeper) bagi masing-masing satwa.

"Nanti kita adakan workshop pelatihan keeper, bahkan kalau mau nanti peserta dari umum juga bisa ikut," ucap Aschta.

Aschta menyampaikan, sebelum program digelar, kedua pakar satwa dunia akan kembali dulu ke negara masing-masing untuk mengumpulkan donasi demi proyek tersebut.

"Baru nanti akan kembali lagi untuk merealisasikan proyek itu," jelas Aschta.

Dia menegaskan, proyek tersebut bersifat kemitraan yang bertujuan mengembangkan kebun binatang yang layak huni dan nyaman bagi para satwa.

"Jadi, ini memang butuh waktu yang lama, tapi kami harus terus bergerak," pungkas Aschta.

Sementara itu, Dave Morgan mengatakan tidak ada kebun binatang di dunia yang sempurna. Yang terpenting adalah pihak pengelola terus berbenah untuk lebih baik lagi ke depannya.

"Apalagi, KBS itu adalah kebun binatang yang sangat tua, dan kandangnya pun juga sudah tua. Makanya, harus dilakukan perombakan fasilitasnya itu," kata Dave.

Dave menerangkan, perawatan satwa itu tidak sekadar dimasukkan kandang dan diberi makan. Lebih dari itu, satwa harus diawasi dan dirawat supaya kondisinya tetap sehat, baik mental maupun fisiknya.

"Makanya kami di sini juga akan merencanakan pengayaan kepada para satwa," ujar Dave.

Pengayaan yang dimaksud di antaranya melatih kaki belakang landar agar bisa kuat dan hidup layaknya landak di hutan luar. Contoh lainnya melatih harimau untuk selalu beraktivitas dan tidak hanya tidur di lantai.

"Ini membutuhkan proses panjang, dan kami akan lakukan itu," kata Dave.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.