Sukses

Setelah Bersih, Pasar Bulu Semarang Malah Sepi

Pasar Bulu saat ini merupakan pasar tradisional dengan fasilitas modern dan lebih bersih.

Liputan6.com, Semarang - Setahun renovasi Pasar Bulu Semarang, Jawa Tengah, para pedagang malah mengeluh karena pengunjung dinilai lebih sepi dibanding sebelum renovasi. Padahal, saat ini Pasar Bulu merupakan satu-satunya pasar tradisional dengan fasilitas modern dan lebih bersih.

Menurut para pedagang, penempatan pintu masuk dianggap berpengaruh kepada tingkat kedatangan masyarakat. Meskipun sebenarnya pintu masuk tetap menghadap jalan raya dan area parkir juga lebih nyaman.

"Pengunjung kan harus parkir dan parkirnya saja mahal. Kalau siang parkir motor, harganya dua ribu rupiah. Tapi kalau pagi harganya seribu rupiah," kata Sutono, salah satu pedagang, Minggu (29/11/2015).

Sutono tak menampik bahwa sepinya pengunjung juga disebabkan menjamurnya minimarket berjaringan. Walhasil, yang masih setia datang ke pasar tradisional itu hanyalah para pelanggan.

Zulaikha, pedagang lain, menyebutkan bahwa akses pengunjung datang ke Pasar Bulu sulit karena pertokoan di muka pasar tidak dibuka.

"Depan pasar itu kosong seperti lapangan voli. Kenapa tidak dimanfaatkan saja sebagai akses motor lewat atau pertokoannya dibuka, sehingga menarik pengunjung untuk datang," kata Zulaikha.

Para pedagang yang bertahan tersebut mayoritas memang karena memiliki pelanggan dengan segala kelebihannya.

"Di sini kalau tidak punya pelanggan ya tidak laku. Mau mengadu ke siapa lagi. Karena kami sudah diberikan tempat untuk berjualan secara gratis. Masa mau protes. Lagi pula sebentar lagi pemilihan wali kota. Semoga wali kota terpilih nanti bisa seperti yang lama, yang membantu kami," kata Zulaikha.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pasar Kota Semarang, Trijoto Sardjoko, mengatakan pihaknya telah melakukan penataan pada Pasar Bulu.

"Untuk masalah akses saya kira sudah tepat. Lahan parkir kami sediakan dan bahkan kami berikan zona pada pasar," kata Trijoto.

Menurut Tri, pembentukan zona-zona tersebut ditujukan untuk memudahkan akses pengunjung untuk langsung tertuju pada kebutuhannya. Penataan dengan zona-zona tersebut sebenarnya membuat pedagang kaget.

"Karena kaget, mereka lalu memindahkan diri mereka sendiri kembali, sehingga ya, tidak tertata lagi.

Diharapkan pedagang sekarang lebih menata diri untuk membuat pengunjung tertarik. Mengenai basement, Tri menegaskan pihaknya sedang melakukan renovasi dan penataan ulang.**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini