Sukses

Jenazah Penari Calonarang Nahas Dibakar Bersama Topeng Rangda

Keluarga penari calonarang nahas percaya, bisikan arwah yang meminta topeng rangda turut dibakar.

Liputan6.com, Denpasar - Penari tarian mistis Calonarang, Komang Ngurah Trisna Para Merta (14), yang meninggal setelah insiden pada pementasan , diaben atau menjalani proses pembakaran mayat, Selasa (20/10) siang. Remaja asal‎ Lingkungan Delod Bale Agung, Tegalcangkring, Jembrana itu diaben bersama tapakan rangda yang biasa dipakai saat menari.

"Jasad diaben bersama tapakan rangda, tujuannya memusnahkan segala pengaruh buruk. Maka, tapakan rangda yang dipakai menari sebelum meninggal juga digeseng (dibakar)," ujar salah satu keluarga yang tidak mau disebutkan namanya di Jembrana, Selasa (20/10/2015).

Keluarga membakar tapakan rangda itu mengikuti petunjuk dari arwah Ngurah Trisna. "Saat Mesuwugan (menanyakan ke orang pintar) arwah korban berpesan agar jika tidak ada yang mau menyungsung tapakan randa tersebut agar ikut diaben atau bersama dirinya," kata anggota keluarga itu.

Kanit Reskrim Polsek Mendoyo AKP Gusti Komang Muliadnyana nampak hadir dalam‎ prosesi pengabenan Ngurah Trisna. Dia menjelaskan, hasil forensik dari RSUP Sanglah menunjukkan korban menderita luka tusuk sedalam 16 centimeter.

"Seperti itulah fakta ilmiah yang kami terima dari forensik penyebab kematian korban," kata Muliadnyana.

Ngurah Tisna meninggal dunia setelah adegan ditusuk keris saat pementasan, Senin 13 Oktober 2015. Walau sempat mendapat perawatan di RSUD Negara, nyawa remaja putus sekolah tersebut tak dapat tertolong. (Hmb/Mvi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini