Sukses

Robot Perang Ciptaan Mahasiswa Untag Surabaya

Alat ini bisa bergerak ke segala arah menggunakan control joystick wireless dari jarak 15 meter.

Liputan6.com, Surabaya - ‎Seorang mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya berhasil menciptakan robot senjata untuk perang. Mahasiswa bernama lengkap Achmad Jaiunudin itu melengkapi robotnya dengan senapan.

Mahasiswa jurusan Teknik Informatika ini mengatakan, alat tersebut memiliki sistem otomatis yang terdiri dari 2 komponen penting yakni kamera mini dan mikroprosesor.

"Alat ini cocok digunakan berperang, penggunanya dapat mengontrol dari jarak jauh," kata Jainudin saat mempraktekkan senjata hasil rakitannya di Untag, Selasa (11/8/2015).

Menurut dia, alat ini bisa bergerak ke segala arah menggunakan control joystick wireless.

Sebuah kamera mini 'SJ Camp' dipilihnya sebagai salah satu hal yang penting karena untuk mendeteksi sasaran bidik. Objek dapat terlihat jelas dalam jarak 15 meter dengan menggunakan kamera ini.

Dia menegaskan, robot biasanya digunakan untuk tugas yang  berat, berbahaya, pekerjaan yang berulang dan kotor. Untuk menyiasati hal itu, dia menerapkan ilmu pemrograman yang diperolehnya dalam perkuliahan.

Sementara senjata yang digunakan untuk percobaan yaitu senapan angin. Senjata ini menggunakan prinsip pneumatik, yang menembakkan proyektil dengan menggunakan tenaga udara atau sejenis gas tertentu yang dimampatkan.

"Saya gunakan senapan angin yang biasanya digunakan berburu binatang, agar tidak membahayakan saat melakukan percobaan, dan masih dalam proses pengembangan," tegas Jainudin.

Output dari alat ini dapat menembakkan proyektil dengan sasaran yang telah ditentukan, tanpa bersusah payah memegang senapan.

Aplikasi tersebut dibuatnya untuk menggantikan senjata manual menjadi berbasis mikrokontroller yang lebih canggih dan efektif.

"Saya berharap dengan aplikasi ini, suatu pengendalian senjata dalam bidang militer lebih berkualitas," ujar Jainudin."Sedangkan biaya untuk pembuatan alat tersebut mencapai Rp 6 juta, dan berhasil saya selesaikan dalam kurun waktu 3 bulan," pungkas Achmad. (Bob/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini