Sukses

Kenaikan Tarif Taman Nasional Bali Barat Dinilai Rugikan Warga

Anggota DPRD Bali Ida Gede Komang Kresna Budi mendesak ‎Bupati Buleleng turun tangan ‎menyelesaikan masalah tarif masuk tersebut.

Liputan6.com, Denpasar - Pengelola Taman Nasional Bali Barat (TNBB) menerapkan kenaikan tarif untuk wisatawan yang masuk ke wilayah‎ tersebut. Tarif masuk yang semula Rp 20 ribu per orang menjadi Rp 200 ribu. Akibatnya, wisatawan yang datang ke sana mulai mengalami penurunan.

Anggota DPRD Bali Ida Gede Komang Kresna Budi mendesak ‎Bupati Buleleng turun tangan ‎menyelesaikan masalah tarif masuk tersebut dengan serius.

‎"Bupati Buleleng harus berani bersikap tegas terhadap pengelola TNBB yang menaikkan retribusi masuk kawasan tersebut. Jangan tutup mata terhadap jeritan rakyat yang kena dampak kebijakan itu," tegas Kresna Budi di Denpasar, Bali, Selasa (4/8/2015).

Anggota Komisi I DPRD Bali itu‎ mengatakan, kebijakan TNBB ini banyak merugikan warga sekitar. Sebab banyak dari mereka mengandalkan perekonomian keluarganya sebagai pemandu wisata, dan nelayan yang melayani wisatawan menyeberang ke Pulau Menjangan, Desa Grokgak.

"‎Semenjak diberlakukan kebijakan pengelola TNBB memungut retribusi yang tinggi tersebut sangat berlebihan. Sehingga, dampak negatifnya dirasakan langsung masyarakat setempat yang bergantung dari sektor pelayanan jasa memandu wisatawan," sambung Kresna.

‎Selain itu, Kresna meminta kepada pengelola TNBB mempertimbangkan kebijakan retribusi masuk kawasan taman tersebut yang terlalu tinggi.

Dengan diberlakukan tarif tinggi, lanjut Kresna, mungkin dapat menjaga kelestarian kawasan taman tersebut. Namun, tidak akan menjamin kawasan itu lebih aman. Apalagi, pihak TNBB tidak memberikan kontribusi apa pun untuk penduduk sekitar kawasan tersebut.

"Pengelola TNBB harus mempertimbangkan kenaikan retribusi itu. Apalagi kenaikan tarif juga tidak memberikan kontribusi kepada masyarakat setempat, termasuk mengeluarkan dana kepedulian sosial (CSR) untuk membuat dermaga penyeberangan menuju Pulau Menjangan."

"Bahkan, membuat dermaga penyeberangan perahu tersebut adalah kelompok nelayan setempat. Mestinya pengelola TNBB ikut serta membangun fasilitas untuk memudahkan wisatawan mengakses kawasan itu," sambung Kresna. (Rmn/Rjp)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini